Senin, 26 Juli 2010

Untuk saudaraku...

Aku memandangimu dari jauh
dengan perasaan sedih bercampur sakit
Melihatmu meracau dalam kesadaran,
aku ingin menangis menggantikan dirimu yang bersedih
Kau adalah saudaraku
Orang yang kuanggap paling penting
Mengapa kau siksa dirimu seperti ini?
Mengapa kau buat hidupmu hancur seperti ini?
Mungkin...,
kau tak peduli dengan kehidupanmu lagi
Tetapi, aku peduli padamu
Aku tak ingin melihatmu hancur
AKu tak ingin melihatmu makin terbebani
Aku menyayangimu...
Aku... ingin sekali melihatmu tertawa seperti dulu

jepara, 26 Juli 2010

Senin, 05 Juli 2010

Terperosok dalam Kubangan Hitam

Alkisah..., ada seorang gadis kecil berumur sekitar delapan tahunan yang bertetangga agak jauh dari seorang anak laki-laki berumur dua belas tahun. Gadis cilik ini memiliki rambut pendek sebahu dan bermata bulat. Saat berangkat ataupun pulang dari sekolah, anak kecil ini biasa melewati rumah anak laki-laki itu. Terkadang, dengan kedua mata hitamnya, ia melihat sekilas ke arah si anak laki-laki yang kadang-kadang sedang duduk-duduk membaca buku di teras rumah.
Suatu hari, Ayah si anak kecil itu membelikannya sebuah sepeda baru. Anak itu senang bukan main mendapat sepeda baru itu. Ia dan seorang sahabatnya lalu sering bersepeda keliling kampung menaiki sepeda barunya. Anak itu juga akhirnya sering bolak-balik melewati depan rumah si anak laki-laki yang disukainya sampai anak laki-laki itu merasa jengah karena merasa diawasi oleh bocah kecil itu. Puncak dari kejengahannya adalah di waktu maghrib setelah dia berangkat ke masjid.
Anak perempuan itu beberpaa kali bolak-balik lewat di depan masjid bersama kawannya dengan menaiki sepeda. Harapannya cuma satu, bisa melihat anak laki-laki itu. Akhirnya..., selesai sholat maghrib, anak laki-laki itu menunggu kedatangan si bocah di depan rumah imam masjid. Kebetulan, si bocah perempuan itu datang dari arah berlawanan dengan anak itu. Si anak laki-laki itu mencegatnya langsung. Boch itu jadi merasa gugup dan nggak bisa memegang kendali sepedanya. Lalu....
"WIIING.....!!! SYUUTT....!!! BYUURR....!!!"
bocah itu beserta kawannya plus sepeda baru dari si Ayah, langsung terbang dan mendarat di atas selokan besar yang ada di samping jalan. Si anak laki-laki itu langsung kabur melihat bocah itu kecemplung ke dalam got. Kawan si bocah menangis keras gara-gara sebelah sandalnya hilang. Anak perempuan itu sendiri cuma diam dengan badan belepotan lumpur hitam dan sampah daun.
ck...ck..ck..., orang-orang langsung menolongi mereka dan membantu anak-anak kecil itu untuk keluar dari dalam got. Si anak perempuan itu lalu langsung pulang ke rumah. Kedua orangtuanya melongo kaget melihatnya jadi hitam legam dan bau seperti itu. Dia langsung dimandikan sebersih-bersihnya dan sepedanya juga dibersihkan sebersih mungkin.
Wajah anak itu tampak cemberut dan sebal. Sejak kejadian itu, ia jadi ingin mengumpati anak laki-laki itu. Ia jadi sebal padanya dan akhirnya... sampai sekarang... ia tidak pernah bertegur sapa dengan anak laki-laki itu.