Sabtu, 15 Januari 2011

catatan 9: Kehidupan orang...

Beberapa waktu yang lalu, ada sebuah acara televisi menarik yang disiarkan di channel -sensor-. Acara itu berisi mengenai wawancara tentang kehidupan wong cilik di Jakarta. Waktu itu, yang diwawancarai adalah seorang Nenek yang telah tinggal lama di kolong jembatan bersama cucunya yang masih balita.
Sejujurnya..., hati ini merasa miris ketika melihat kehidupan itu. Apalagi ketika melihat beliau sehari-harinya makan dengan nasi aking. Cucunya yang masih kecil pun disuapi dengan nasi aking itu. Padahal... anak-anak se-usia anak itu membutuhkan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Tinggal seorang diri di sana, ditinggal anak dan menantunya. Sungguh mengagumkan, sampai sekarang beliau masih tetap kuat dan tegar. Jika aku menjadi seperti beliau..., rasanya... pikiran ini tentu sudah terbolak-balik tidak karuan menghadapi kesulitan hidup semacam itu.
Hati hanya bisa merasa kasihan. Ingin menolong..., tapi saya bisa menolong apa? Kuliah belum lulus, uang juga masih tergantung Orangtua. Hmmm..., hanya bisa berangan-angan..., seandainya saya kaya.....ckckckckck
Tapi, yang saya pikirkan..., kenapa kok sampai ada Nenek-nenek yang tinggal di kolong jembatan itu, ya? Kenapa banyak sekali masyarakat Indonesia yang kemiskinannya sungguh... membuat hati miris? Padahal..., di Indonesia banyak orang kaya...!! Di Indonesia..., banyak juga badan-badan amal dan lagi... dinas perpajakan juga!! Ini aneh! Ini aneh! Ada yang salah di tempat ini sampai bayi pun harus memakan nasi basi!
Sungguh..., benar-benar membuat hati miris...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar