Kamis, 05 Juli 2012

Catatan 20: Diriku dan Perubahan

Hai, hai semuanya. Hampir setahun aku nggak pernah ngisi blog ini lagi. Seandainya temen-temenku di forum lain nggak aktif atau menggebu dalam nulis blog, mungkin blog ini akan tetap nganggur tanpa kuperhatikan lagi. *nulis sambil cengar-cengir nggak jelas*

Catatan harian ke-20, mengenai perubahan. Hmm..., perubahan. Yah, ini sedikit banyak cukup membingungkan dan memusingkan. Dengan satu kata ini, bukan hanya saya saja tapi kalian bisa dibikin galau nggak jelas dalam kurun waktu yang tidak bisa ditentukan. Sengaja aku mengambil judul ini karena memang saat ini aku sedang galau tentang perubahan. Mengenai transisi diriku sendiri ingin seperti apa dan ke arah apa. Kata orang, transisi diri ini dijalani, bukannya dipikirkan tetapi, kalau buat pribadiku sendiri, transisi ini pun harusnya dipikirkan tidak hanya seperti air mengalir dan yah..., hal ini cukup membuat kepalaku cenat-cenut karena terlalu banyak hal yang dipikir. *kali ini pasang muka runyam sambil nggosokin tangan ke pelipis*

Dulu aku mengira, aku nggak akan masuk ke masa yang namanya masa 'pencarian jati dii' karena aku menganggap, aku sudah mendapatkan sosok jati diriku ini dan jujur aja, ogah rasanya berada dalam keresahan selama waktu-waktu yang tidak jelas. *coba kalian bayangkan gimana mbagi waktu antara tugas, kuliah, belum lagi buat temen, terus buat ibadah, terus buat cita-cita* paling nggak saat memikirkan tentang jati diri sendiri, ini membutuhkan intensitas waktu untuk menyendiri yang lumayan besar. Keinginan untuk merenung dan menyendiri kadang membuat teman-temanku sering menyalahartikan sikap diamku. *kali ini ketawa* sering aku kegelian dengan ekspresi khawatir mereka tetapi, aku senang, rupanya ada yang mau memikirkan dan mengkhawatirkan keadaanku :malu:.

Dalam perenungan ini, aku, yang sekarang masuk ke semester tua, mulai berpikir mengenai masa depan kelak. Ini bukan hanya mengenai pekerjaan apa yang bisa kudapat melainkan tentang bagaimana rentetan daftar ambisi atau keinginan yang ingin kuraih. Ambisi dan keinginan kemudian belum lagi tentang bagaimana sikap dan tindak-tanduk yang ingin diperbaiki.

Di masa-masa seperti ini, emosi sangat rawan untuk dipermainkan dan pikiran yang tidak jernih bisa kalap membuat keputusan. Hal yang paling melelahkan juga bahwa diri sendiri menutut hal yang lebih, lebih, dan lebih untuk tetap mempertahankan eksistensi diri. Ah..., hal seperti benar-benar menyebalkan. Mengapa sih, masa pencarian jati diri itu harus ada? Apakah ini karena pengaruh lingkungan baru ataukah ini karena masa adaptasi diri dengan umur? *Yah, seenggaknya ada yang nggak berubah di diriku pada proses perubahan ini yaitu, watak seriusku yang tetap saja kebawa ke manapun aku pergi. (-___-")*

Setiap orang butuh diakui oleh lingkungannya dan setiap orang juga butuh untuk menghargai dirinya sendiri. Terkadang, saat pencarian jati diri ini, diri kita merasa rendah, merasa ingin mencaci-maki diri sendiri, pikiran negatif dominan daripada pikiran positif, dan pandangan bahwa kita lebih buruk dari orang lain selalu membayang-bayangi. Bahkan, terkadang juga ini diikuti dengan sikap takut salah dan keterpaksaan untuk melakukan suatu hal yang tidak kita sukai, bahkan bukan kebiasaan yang kita lakukan.

Dalam masa perubahan ini, ada orang yang bersikap tenang-tenang saja atau bersikap santai, ada juga yang diseriusi seperti aku, ada juga yang memilih diam *pokoknya macem-macemlah sikapnya*. Yang jelas, di waktu seperti ini, kontrol diri sangat penting. Saat sedang merasa sendiri, atau merasa sangat tertekan, yang bisa kulakukan hanya satu, berjuang mati-matian di dalam pikiran untuk mensugesti diri ke arah hal yang positif. Saat diri sendiri terjebak di dalam pikiran negatif, terus terang saja, jiwa-raga rasanya juga sakit men-judge diri sendiri sebagai orang rendahan.

Ketika orang lain tidak bisa menyemangatimu, hanya diri kamu yang bisa menyemangati dirimu sendiri. Saat otang lain tidak bisa menghibur dirimu dan mengucapkan kata-kata positif, hanya kamu yang bisa memberikan sugesti positif untuk dirimu sendiri. Ini tentang dirimu, ini tentang diriku. Terkadang rasanya tidak nyaman meninggalkan kepribadian masa lalu tetapi, bila memang tujuannya positif, mengapa tidak?

Mari kita sama-sama berjuang dalam masa pencarian jati diri ini. \(^o^)/ *bagi yang sedang menjalani masa-masa ini*


bagi yang sudah, selamat! kamu sudah melewati masa-masa yang menyulitkan dan bersiaplah untuk masa pengembangan :)

Salam

-Cahaya Senja-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar