Jumat, 11 Maret 2011

episode 12: Diskusi 2

Sore ini..., saya dan kawan saya se-kos berleha-leha sejenak dari jadwal kuliah yang padat (Halah..., bo-ong, ding. Lha wong kuliahnya cuma nyampek siang. (-__-")) hehehe..., bercanda. (^___^). Nah..., ketika kami sedang asyik nonton film korea di salah satu televisi swasta, tak sengaja... kami memperbincangkan sesuatu yang lain dari biasanya. (^___^"?) hmmm??.Saya sendiri juga heran..., awalnya kita ngobrolin tentang apa, lha kok sekarang akhirnya tentang apa.

Jadi begini..., sewaktu kami membahas tentang film korea itu, entah kenapa... percakapan kami malah berbelok ke arah kebebasan beragama dalam msyarakat. Saya sampai bingung, topik ini kok bisa muncul dalam pembicaraan kami? (^___^"). Perlu saya jelaskan terlebih dahulu pada
para pembaca, bahwa saya tidak berniat untuk berdebat dalam masalah SARA kepada anda sekalian. Saya hanya berniat sharing kepada pembaca semua mengenai apa yang saya dikusikan dengan kawan saya ini. (^___^)

Saya seorang muslim sedangkan kawan saya ini adalah seorang nasrani. Saya akan menuliskan sebagian percakapan kami (yang agak samar-samar saya ingat).

Kawan Saya: "Kenapa, sih..., orang kok mesti menyalahkan agama atas kesalahan seseorang?" (menggerutu dan berkata dengan logat batak yang khas).

Saya: diam. Bingung. Lho..., kok tiba-tiba topik pembicaraannya berubah? kemudian, saya menimpali se-nyambung saya. "Yah... kebanyakan orang 'kan berpikir seperti itu. Karena..., agama 'kan identitas yang melekat pada diri seseorang." (tidak terlalu nyambung karena perhatian ada pada 2, TV dan kawan saya).

Kawan saya: "Iya..., tapi kita 'kan nggak bisa menghakimi setiap agama seperti itu. Yang jelas, setiap agama 'kan mengajarkan kebaikan. Yang jelek itu biasanya sifat orangnya. Jadi..., negatif atau positif agama tersebut di mata orang-orang ya... tergantung pemeluknya."

Saya: (manggut-manggut, setuju sama kata-katanya. kemudian saya menambahi kata-katanya). "Yah..., seperti apa yang ada dikatakan agamaku. Agamamu, agamamu. Agamaku, agamaku."

Di mana-mana, orang jahat itu banyak begitupula dengan orang baik. Karena sikap orang itulah, sesuatu bisa ber-label postif atau negatif (^___^).

Salam,
-Cahaya Senja-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar