Sabtu, 02 Oktober 2010

episode 5: Kuliah libur...

Berkali-kali alarm hp saya berbunyi. Wah..., sudah berapa kali ya? kayaknya udah lebih dari empat kali. Heemmm..., saya betul-betul kebluk sampai suara alarm sekeras itu nggak kedengaran. Selesai sholat subuh, saya pun menunggu datangnya pagi sambil leyeh-leyeh biasanya di kamar. Namun, apa mau dikata, gara-gara begadang semalaman, sekali tubuh capek kena kasur, satu menit pun sudha cukup untuk membuat mata kembali terlelap. Tahu-tahu, begitu mata terbuka, jam tangan sudha menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Waduuuh..., jenggiratan saya langsung buru-buru mandi supaya nggak telat berangkat kuliah pagi ini.
Hiks..., sebetulnya di kampus saya, sabtu dan minggu itu libur. Tapi..., karena dosennya nggak bisa dtaang di hari biasa, akhirnya... jadwalnya diganti di hari libur. (-__-"), pulang kampung pun jadi semakin jarang (T-T), huhuhu...
Ah..., udah deh. Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Sekarang, kembali pada masalah kuliah. Selesai berbenah, saya pun langsung pergi ke kampus bersama sepeda motor milik orang tua saya (maklum, belum bisa beli motor sendiri). Sesampainya di kampus yang benar-benar sepi (mahasiswanya pada pulkam, sih), saya langsung buru-buru naik ke lantai 5, menuju ke tempat dosennya mengajar. Dan benar-benar deh, ternyata kelas udah masuk duluan...!! (-_-) ukh..., sial...!! lagi-lagi telat. Padahal udah dibela-belain ngebut di jalan nyampe balapan ama bis tua, eh..., tetepan aja telat. huhuhu..., semoga ini tidak menjadi kebiasaan dan hanya kebetulan terjadi...
Akhirnya..., makul Orkom (Organisasi dan ARsitektur Komputer) pun saya ikuti sekalipun awalnya nggak mudeng sama sekali. Dari sini, Pak dosen mengajarkan pada kami, bahwa CPU atau komputer itu sebenarnya bodoh. Yang menjadikan komputer dan laptop pandai itu karena perintah-perintah yang diberikan programmer pada benda ini selain itu, karena kecepatan komputasi pada saat mengeksekusi perintah. Sehingga tidak perlulah kita memikirkan bahwa pada suatu hari nanti, robot bisa jauh lebih pandai dari manusia, karena pada dasarnya, robotpun dibuat oleh manusia (lho..., saya ini ngomong apa, sih?). (^-^)
Bahasa yang digunakan pada komputer pun sebenarnya bahasa tingkat rendah. Dia hanya mengenal bilangan 1 dan 0 atau true dan false atau bisa disebut juga bilangan biner. Untuk proses komputasi pada komputer pun kita tidak bisa langsung menghitungnya. Semuanya harus diubah dulu menjadi bilangan biner.
Kalau kita, gampang aja menambahkan 2 + 3 = 5. Tapi kalau komputer, wah..., mumetnya setengah mati. bilangan 2 dan 3 itu harus diubah dulu ke bentuk biner hingga apabila dijumlahkan pun menghasilkan bilangan 5. Kata Pak dosen, komputer juga tidak mengenal pengurangan. Pengurangan ada itu menggunakan, ehmmm..., apa, ya... perintah khusus atau apa begitu, (maaf, saya lupa. (>_<")).
Wah..., mendengar penjelasan dari dosen saya, saya jadi teringat bahwa Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya. Kita diberi kecerdasaan, kemampuan dalam membedakan benar atau salah, nalar dalam berpikir, bahkan kita diberi kebebasan pula untuk berbuat. Alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan kita, manusia, tetapi kita sendiri yang merusaknya. Sering juga kita tidak bersyukur dengan apa yang diberikan Allah pada kita (Hiks... jadi ingat masa lalu). Coba kalau kita bandingkan diri kita sendiri dengan komputer? bagaimana jadinya kehidupan ini?

Tetap tersenyum dan tatap ke depan (^_^). Semangat...!!
Salam...
-Cahaya Senja-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar